Presiden Jokowi Lantik Agus Subiyanto Sebagai Panglima TNI: Apa Artinya Bagi Indonesia?
Pada hari Selasa, 21 November 2023, Presiden Joko Widodo melantik Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun. Upacara pelantikan berlangsung di Istana Negara dengan dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, serta para pimpinan lembaga negara lainnya.
Agus Subiyanto merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1988 dan pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) sebelum ditunjuk sebagai Panglima TNI. Ia juga memiliki pengalaman dalam operasi militer, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti di Aceh, Papua, Timor Leste, dan Lebanon.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Hadi Tjahjanto atas pengabdiannya selama menjabat sebagai Panglima TNI dan mengharapkan Agus Subiyanto dapat melanjutkan kinerja yang baik dalam memimpin TNI. Presiden Jokowi juga menekankan bahwa TNI harus tetap menjaga netralitasnya dalam politik dan loyalitasnya kepada negara dan bangsa.
“Kepada Bapak Agus Subiyanto, saya berharap agar dapat melanjutkan kinerja yang baik dari Bapak Hadi Tjahjanto dalam memimpin TNI. TNI harus tetap menjadi institusi yang profesional, modern, dan disegani, baik di dalam maupun di luar negeri. TNI juga harus tetap menjaga netralitasnya dalam politik dan loyalitasnya kepada negara dan bangsa. TNI harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara, serta dalam mengatasi berbagai ancaman dan tantangan, baik yang bersifat tradisional maupun non-tradisional,” kata Presiden Jokowi.
Apa Artinya Bagi Indonesia?
Pelantikan Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI memiliki arti penting bagi Indonesia, baik dari segi internal maupun eksternal. Secara internal, Agus Subiyanto diharapkan dapat memperkuat soliditas dan sinergi TNI dengan pemerintah, polisi, dan masyarakat sipil dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional. Agus Subiyanto juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan prajurit TNI, serta memperbaiki sistem pendidikan, latihan, dan pengembangan karier TNI.
Secara eksternal, Agus Subiyanto diharapkan dapat memperluas kerjasama dan diplomasi militer dengan negara-negara sahabat, khususnya di kawasan Asia Pasifik, dalam rangka menjaga perdamaian dan stabilitas regional. Agus Subiyanto juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kesiapan TNI dalam berpartisipasi dalam operasi perdamaian PBB, serta dalam menghadapi berbagai isu strategis, seperti terorisme, radikalisme, separatisme, konflik lintas batas, bencana alam, dan pandemi.
Dengan demikian, pelantikan Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI merupakan sebuah momentum yang penting bagi Indonesia untuk memperkuat peran dan fungsi TNI sebagai salah satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara, serta dalam berkontribusi untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Profil Singkat Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Sebelumnya, dan Prestasi-Prestasinya Selama Menjabat
Hadi Tjahjanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara sebelum ditunjuk sebagai Panglima TNI. Ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I, Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, dan Panglima Koopsau II. Ia juga memiliki pengalaman dalam operasi militer, seperti di Aceh, Papua, dan Timor Leste.
Selama menjabat sebagai Panglima TNI, Hadi Tjahjanto berhasil membawa sejumlah prestasi, di antaranya:
- Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan prajurit TNI dengan memberikan fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak, serta menaikkan gaji dan tunjangan prajurit TNI.
- Meningkatkan profesionalisme dan modernisasi TNI dengan meningkatkan kualitas pendidikan, latihan, dan pengembangan karier TNI, serta memperbarui alutsista TNI dengan mengadakan pembelian dan pengadaan alutsista baru, baik dari dalam maupun luar negeri.
- Meningkatkan soliditas dan sinergi TNI dengan pemerintah, polisi, dan masyarakat sipil dengan menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik, serta melaksanakan berbagai operasi bantuan sosial, bantuan kemanusiaan, dan bantuan penanggulangan bencana.
- Meningkatkan kerjasama dan diplomasi militer dengan negara-negara sahabat, khususnya di kawasan Asia Pasifik, dengan mengadakan berbagai pertemuan, kunjungan, latihan bersama, dan operasi perdamaian bersama, serta membentuk forum-forum kerjasama militer, seperti Indo-Pacific Chiefs of Defense (CHOD) Meeting, ASEAN Defense Ministers’ Meeting (ADMM), dan ASEAN Defense Ministers’ Meeting Plus (ADMM Plus).
- Meningkatkan peran dan fungsi TNI dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara, serta dalam mengatasi berbagai ancaman dan tantangan, baik yang bersifat tradisional maupun non-tradisional, dengan melaksanakan berbagai operasi militer, seperti operasi penegakan hukum di laut, operasi pengamanan perbatasan, operasi penindakan terorisme, operasi pemulihan keamanan di Papua, dan operasi penanganan pandemi Covid-19.
Visi dan Misi Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI Baru, serta Program-Program yang Akan Dilaksanakannya
Agus Subiyanto memiliki visi dan misi sebagai Panglima TNI baru, yaitu:
- Visi: Mewujudkan TNI yang profesional, modern, dan disegani, serta mampu menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara, serta berkontribusi untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia.
- Misi:
- Melanjutkan dan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan prajurit TNI, serta memperbaiki sistem pendidikan, latihan, dan pengembangan karier TNI.
- Melanjutkan dan meningkatkan profesionalisme dan modernisasi TNI, serta memperbarui alutsista TNI dengan mengadakan pembelian dan pengadaan alutsista baru, baik dari dalam maupun luar negeri, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan TNI.
- Melanjutkan dan meningkatkan soliditas dan sinergi TNI dengan pemerintah, polisi, dan masyarakat sipil, serta melaksanakan berbagai operasi bantuan sosial, bantuan kemanusiaan, dan bantuan penanggulangan bencana.
- Melanjutkan dan meningkatkan kerjasama dan diplomasi militer dengan negara-negara sahabat, khususnya di kawasan Asia Pasifik, dengan mengadakan berbagai pertemuan, kunjungan, latihan bersama, dan operasi perdamaian bersama, serta membentuk forum-forum kerjasama militer, seperti Indo-Pacific Chiefs of Defense (CHOD) Meeting, ASEAN Defense Ministers’ Meeting (ADMM), dan ASEAN Defense Ministers’ Meeting Plus (ADMM Plus).
- Melanjutkan dan meningkatkan peran dan fungsi TNI dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan
- peran dan fungsi TNI dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara, serta dalam mengatasi berbagai ancaman dan tantangan, baik yang bersifat tradisional maupun non-tradisional, dengan melaksanakan berbagai operasi militer, seperti operasi penegakan hukum di laut, operasi pengamanan perbatasan, operasi penindakan terorisme, operasi pemulihan keamanan di Papua, dan operasi penanganan pandemi Covid-19.
- Berikut ini adalah beberapa contoh operasi militer yang telah atau sedang dilakukan oleh TNI dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan negara, serta dalam mengatasi berbagai ancaman dan tantangan:
- Operasi Penegakan Hukum di Laut: TNI bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) melakukan operasi penegakan hukum di laut untuk menindak berbagai pelanggaran, seperti pencurian ikan, penyelundupan, pembajakan, dan pencemaran. Operasi ini bertujuan untuk menjaga kedaulatan dan kekayaan laut Indonesia, serta untuk melindungi nelayan dan masyarakat pesisir. Salah satu contoh operasi ini adalah Operasi Gurita, yang berhasil menangkap dan menenggelamkan ratusan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia .
- Operasi Pengamanan Perbatasan: TNI bersama dengan Polri dan instansi terkait melakukan operasi pengamanan perbatasan untuk mencegah dan menangani berbagai masalah, seperti infiltrasi, imigrasi gelap, perdagangan manusia, penyelundupan senjata dan narkoba, dan konflik lintas batas. Operasi ini bertujuan untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah Indonesia, serta untuk melindungi hak dan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Salah satu contoh operasi ini adalah Operasi Yonif Raider, yang berhasil mengamankan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini dari gangguan kelompok bersenjata .
- Operasi Penindakan Terorisme: TNI bersama dengan Polri dan instansi terkait melakukan operasi penindakan terorisme untuk mencegah dan menangani berbagai aksi terorisme yang mengancam keamanan dan ketertiban nasional. Operasi ini bertujuan untuk menjaga kedamaian dan kestabilan negara, serta untuk melindungi hak asasi dan kebebasan masyarakat. Salah satu contoh operasi ini adalah Operasi Tinombala, yang berhasil menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah .
- Operasi Pemulihan Keamanan di Papua: TNI bersama dengan Polri dan instansi terkait melakukan operasi pemulihan keamanan di Papua untuk mencegah dan menangani berbagai aksi separatisme dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Operasi ini bertujuan untuk menjaga keutuhan dan kesatuan negara, serta untuk melindungi hak dan kesejahteraan masyarakat Papua. Salah satu contoh operasi ini adalah Operasi Nemangkawi, yang berhasil menangkap dan menewaskan sejumlah anggota OPM yang terlibat dalam pembunuhan pekerja proyek Trans Papua .
- Operasi Penanganan Pandemi Covid-19: TNI bersama dengan Polri dan instansi terkait melakukan operasi penanganan pandemi Covid-19 untuk mencegah dan menangani penyebaran virus corona yang telah menjadi pandemi global. Operasi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta untuk mendukung pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan penanganan Covid-19. Salah satu contoh operasi ini adalah Operasi Aman Nusa II, yang melibatkan ribuan personel TNI dalam berbagai kegiatan, seperti penegakan protokol kesehatan, pendistribusian bantuan sosial, penyemprotan disinfektan, pengawalan vaksin, dan penyediaan fasilitas kesehatan .